Saturday, December 26, 2015

MAKALAH DAN RPP MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE









“PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA TEMA PERISTIWA ALAM KELAS 5 SEKOLAH DASAR”



Oleh :

1.        RYAN HADI PURNOMO        13120137





PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2015



BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

                   Pendidikan di Sekolah Dasar merupakan pendidikan tahap awal dalam jenjang pendidikan formal. Disinilah akan dibangun konsep-konsep awal tentang pengetahuan. Penanaman konsep ini hendaknya dilakukan dengan tepat dan benar sehingga bisa menjadi dasar yang kuat untuk nantinya dikembangkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Seorang guru SD sewajarnya dapat memahami perkembangan peserta didik sehingga proses penyampaian suatu konsep atau materi pelajaran bisa berjalan dengan lancar dan dapat memahami suatu materi dengan mudah.
Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu menjadikan peserta didik sebagai insan yang berkompeten pada bidang yang di belajarkan sesuai dengan kroteria yang telah disepakati. Untuk menjadikan seorang siswa memiliki kompetensi pada bidang tertentu, guru harus mampu menjadikan pembelajaran yang dikembangkanya “ menyenangkan” peserta didik untuk belajar. Karena pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang mampu menjadikan peserta didik merasa senang, nyaman, termotifasi dan tertantang untuk belajar. Pada konteks ini guru harus mampu melakukan berbagai variasi pembelajaran sesuai dengan karakteristik materi, kebutuhan peserta didik, lingkungan belajar, dan target pencapaian dari pembelajaran itu. Salah satu kompetensi yang haru dimiliki oleh seorang guru adalah kompetensi yang inovatif. Inovasi ( pembaharuan ) dalam konteks pembelajaran bissa dimaknai sebuah upaya yang dilakukan oleh guru untuk memperbaiki dan menghadirkan suasana yang baru sehingga tidak “monoton”.
Pada kenyataannya sekarang belum semua guru melakukan inovasi dalam pembelajaran seperti di SD Negeri Tlogoweru 01 Demak yang sebagian besar gurunya masih mendominasi dalam proses pembelajaran. Berdasarkan pengamatan tersebut dapat di identifikasi masalah dalam pembelajaran yaitu : pertama rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi, kedua siswa kurang termotifasi dalam belajar, ketiga siswa tidak mampu mengajarkan soal soal dengan benar sehingga nilai masih banyak yang dibawah KKM.
Dari hasil identifikasi pembelajaran di atas, dapat di analisis maslah masalah yaitu: dalam proses pembelajaran guru hanya menggunakan metode ceramah, sehingga proses pembelajaran membosankan, guru tidak mengaktifkan siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga kelas hanya didominasi oleh guru.
Sejalan dengan hal tersebut, maka guru harus mampu menerapkan suasana belajar yang konduksif sehingga siswa tertarik untuk belajar. Salah satu model pembelajaran yang diperkirakan sesuai untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan harapan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas 3 SD N Tlogoweru 01 Demak.
Model Pembelajaran Picture and Picture ini merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang saling asah, silih asih, dan silih asuh. Model pembelajaran Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis.
Pembelajaran ini memiliki ciri Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan. Model apapun yang digunakan selalu menekankan aktifnya peserta didik dalam setiap proses pembelajaran. Inovatif setiap pembelajaran harus memberikan sesuatu yang baru, berbeda dan selalu menarik minat peserta didik. Dan Kreatif, setiap pembelajarnya harus menimbulkan minat kepada peserta didik untuk menghasilkan sesuatu atau dapat menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan metoda, teknik atau cara yang dikuasai oleh siswa itu sendiri yang diperoleh dari proses pembelajaran.
Model Pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi factor utama dalam proses pembelajaran. Sehingga sebelum proses pembelajaran guru sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk carta dalam ukuran besar. Atau jika di sekolah sudah menggunakan ICT dalam menggunakan Power Point atau software yang lain.

B.     RUMUSAN MASALAH
Adapun beberapa rumusan masalah dari makalah yang disusun adalah sebagai berikut:
1.    Apa pengertian dari model pembelajaraan picture and picture ?
2.    Bagaimanakah prosedur pelaksanaan model pembelajaraan picture and picture ?
3.    Bagaimana prinsip reaksi dari model pembelajaran picture and picture ?
4.    Bagaimana sistem pendukung model pembelajaraan picture and picture ?
5.    Bagaimana dampak instruksional/dampak pengiring dari model pembelajaran picture and picture ?
    

BAB II
PEMBAHASAN

A.    MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE
1.      PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukisakan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajara tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktifitas pembelajaran. Fungsi model pembelajaran menurut Joyce adalah melalui model pembelajaran guru dapat membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berfikir, dan mengekspresikan ide. Model pembelajaran berfungsi pula sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.
Picture and Picture adalah salah satu model dengan menggunaan media gambar. Dalam operasionalnya gambar-gambar dipasangkan satu sama lain atau bisa jadi di urutkan menjadi urutan yang logis. Model Pembelajaran Picture and Picture ini merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang saling asah, silih asih, dan silih asuh.
Pembelajaran ini memiliki ciri Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan. Model apapun yang digunakan selalu menekankan aktifnya peserta didik dalam setiap proses pembelajaran. Inovatif setiap pembelajaran harus memberikan sesuatu yang baru, berbeda dan selalu menarik minat peserta didik. Dan Kreatif, setiap pembelajarnya harus menimbulkan minat kepada peserta didik untuk menghasilkan sesuatu atau dapat menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan metode, teknik atau cara yang dikuasai oleh siswa itu sendiri yang diperoleh dari proses pembelajaran. Hakikatnya metode pembelajaran aktif untuk mengarahkan atensi  peserta didik terhadap materi yang di pelajarinya .
Menurut Ahmadi (2011) Picture and Picture adalah  suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan  logis. Picture and Picture ini berbeda dengan media gambar dimana Picture and Picture berupa gambar yang belum disusun secara berurutan dan yang menggunakannya adalah siswa, sedangkan media gambar berupa gambar utuh yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Dengan adanya penyusunan gambar guru dapat mengetahui kemampuan siswa dalam memahami konsep materi dan melatih berfikir logis dan sistematis.


2.      SINTAKMATIK MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE
Sesuai dengan namanya, tipe ini menggunakan media gambar dalam proses pembelajaran yaitu dengan cara memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis. Melalui cara seperti ini diharapkan siswa mampu berpikir dengan logis sehingga pembelajaran menjadi bermakna. Langkah-langkah dalam Model Pembelajaran Picture and Picture adalah sebagai berikut:
a.          Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai.
Di langkah ini guru diharapkan untuk menyampaikan apakah yang menjadi Kompetensi Dasar mata pelajaran yang bersangkutan. Dengan demikian maka siswa dapat mengukur sampai sejauh mana yang harus dikuasainya. Disamping itu guru juga harus menyampaikan indicator-indikator ketercapaian KD, sehingga sampai dimana KKM yang telah ditetapkan dapat dicapai oleh peserta didik.

b.        Memberikan materi pengantar sebelum kegiatan.
Penyajian materi sebagai pengantar sesuatu yang sangat penting, dari sini guru memberikan momentum permulaan pembelajaran. Kesuksesan dalam proses pembelajaran dapat dimulai dari sini. Karena guru dapat memberikan motivasi yang menarik perhatian siswa yang selama ini belum siap. Dengan motivasi dan teknik yang baik dalam pemberian materi akan menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang materi yang dipelajari.
c.         Guru menyediakan gambar-gambar yang akan digunakan (berkaitan dengan materi).
Dalam proses penyajian materi, guru mengajar siswa ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan mengamati setiap gambar yang ditunjukan oleh guru atau oleh temannya. Dengan Picture atau gambar kita akan menghemat energy kita dan siswa akan lebih mudah memahami materi yang diajarkan. Dalam perkembangan selanjutnya sebagai guru dapat memodifikasikan gambar atau mengganti gambar dengan video atau demontrasi yang kegiatan tertentu.
d.  Guru menunjuk siswa secara bergilir untuk mengurutkan atau    memasangkan gambar-gambar yang ada.
Di langkah ini guru harus dapat melakukan inovasi, karena penunjukan secara langsung kadang kurang efektif dan siswa merasa terhukum. Salah satu cara adalah dengan undian, sehingga siswa merasa memang harus menjalankan tugas yang harus diberikan. Gambar-gambar yang sudah ada diminta oleh siswa untuk diurutkan, dibuat, atau di modifikasi.
e.         Guru memberikan pertanyaan mengenai alasan siswa dalam menentukan urutan gambar.
Setelah itu ajaklah siswa menemukan rumus, tinggi, jalan cerita, atau tuntutan KD dengan indicator yang akan dicapai. Ajaklah sebanyak-banyaknya peran siswa dan teman yang lain untuk membantu sehingga proses diskusi dalam PBM semakin menarik.
f.         Dari alasan tersebut guru akan mengembangkan materi dan menanamkan konsep materi yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
Dalam proses diskusi dan pembacaan gambar ini guru harus memberikan penekanan-penekanan pada hal ini dicapai dengan meminta siswa lain untuk mengulangi, menuliskan atau bentuk lain dengan tujuan siswa mengetahui bahwa hal tersebut penting dalam pencapaian KD dan indikator yang telah ditetapkan.

g.        Siswa diajak untuk menyimpulkan/merangkum materi yang baru saja diterimanya.
Kesimpulan dan rangkuman dilakukan bersama dengan siswa. Guru membantu dalam proses pembuatan kesimpulan dan rangkuman. Apabila siswa belum mengerti hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam pengamatan gambar tersebut guru memberikan penguatan kembali tentang gambar tersebut.

Selain prosedur pelaksanaan adapun beberapa prosedur membuatnya , yaitu antara lain :
1)      Strategi perumusan sasaran proses belajar mengajar (PBM), yang berkaitan dengan strategi yang akan digunakan oleh pengajar dalam menentukan pola ajar untuk mencapai sasaran PBM.
2)      Strategi perencanaan proses belajar mengajar, berkaitan dengan langkah-langkah pelaksanaan mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Dalam tahap ini termasuk perencanaan tentang media ajar yang akan digunakan.
3)      Strategi pelaksanaan proses balajar mengajar, berhubungan dengan pendekatan sistem pengajaran yang benar-benar sesuai dengan pokok bahasan materi ajar.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran picture and picture pada dasarnya merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat menjawab persoalan bagaimana belajar itu bermakna, menyenangkan, kreatif, dan sesuai dengan realita yang ada serta lebih melibatkan siswa aktif belajar, baik secara mental, intelektual, fisik, maupun sosial.
Model pembelajaran picture and picture yang merupakan media gambar. Gambar yang baik digunakan dalam pembelajaran adalah gambar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, terdapat tiga syarat yang harus dipenuhi.
1) Harus otentik
Gambar tersebut haruslah secara jujur melukiskan situasi seperti melihat benda sebenarnya.
2) Sederhana
Komposisi hendaknya cukup jelas dalam menunjukkkan poin-poin pokok yang terdapat pada gambar.
3) Sebagai media yang baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni

3.    PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN/REAKSI
Prinsip dasar dalam model pembelajaran kooperatif picture and picture adalah sebagai berikut:
1)        Memberikan dukungan dengan menitikberatkan pada sifat hipotesis dari diskusi-diskusi yang berlangsung.
2)        Memberikan bantuan kepada peserta didik dalam mempertimbangkan hipotesis yang satu dari yang lain.
3)        Pusatkan perhatian para peserta didik terhadap contoh-contoh yang psesifik.
4)        Memberikan bantuan kepada para peserta didik dalam mengdiskusikan dan menilai strategi berpikir yang mereka pakai.

4.    SISTEM PENDUKUNG
Sarana pendukung yang diperlukan berupa bahan-bahan dan data yang terpilih dan terorganisasikan dalam bentuk unit-unit yang berfungsi memberikan contoh-contoh. Bila para peserta didik sudah dapat berpikir semakan kompleks, merekan akan dapat bertukar pikiran dan bekerjasama dalam membuat unit-unit data, seperti yang dilakukan dalam tahap dua saat mencari contoh-contoh lainnya

5.     DAMPAK INSTRUKSIONAL dan PENGIRING
1)        Dampak instruksional model ini terletak pada :
a.         Hakikat konsep
b.        Strategi pembentukan konsep
c.         Konsep-konsep yang spesifik
d.        Penalaran induktif
2)        Dampak pengiring pada model ini terletak pada :
a.         Kesadaran akan pilihan pandangan
b.        Toleransi terhadap ketidtentuan dengan apresiasi terhadap logika
c.         Kepekaan terhadap penalaran logis dalam komunikasi


B.     TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME
Seiring upaya perbaikan perbaikan kualitas pembelajaran kearah pembelajaran organis, filsafat konstruktivisme kian populer dibanding pendidikan pada dekade terakhir ini. Pemikiran filsafat konstruktivisme mengenai hakikat pengetahuan memberikan sumbangan terhadap usaha mendekonstruksi pembelajaran mekanis.
Gagasan konstruktivisme mengenai pengetahuan dapat dirangkum sebagai berikut :
1.        Pengetahuan bukanlah gambaran dunia kenyataan belaka, tetapi slalu merupakan konstruksi kenyataan melalui kegiatan subjek.
2.        Subjek membentuk skema kognitif, kategori, konsep, dan struktur yang perlu untuk pengetahuan.
3.        Pengetahuan dibentuk dalam struktur konsep seseorang. Struktur konsep membentuk pengetahuan jika konsep itu berlaku dalam berhadapan dengan pengalaman-pengalaman seseorang.
Pengetahuan adalah factum (apa yang dibuat), et verum (apa yang diketahui), convertuntur (konvertibel satu terhadap lainnya). Pengetahuan itu dikonstruksikan (dibangun), bukan dipersepsi secara langsung oleh indra. Semua pengetahuan, tidak peduli bagaimana pengetahuan itu didefinisikan, terbentuk didalam otak manusia, dan subjek yang berfikir tidak memiliki alternatif selain mengontruksikan apa yang diketahuinya berdasarkan pengalamannya sendiri. Semua pikiran orang yang didasarkan pada pengalamannya sendiri, sehingga bersifat subjektif.
Pengetahuan menurut konstruktivisme bersifat subjektif, bukan objektif. Pengetahuan tidak pernah tunggal. Pengetahuan merupakan realitas plural. Pandangan ini berlawanan dengan pandangan realisme yang mengatakan bahwa “kebenaran itu ada diluar sana” dan oleh karenanya orang dapat mengobservasi realitas secara subyektif. Realisme memandang bahwa pengetahuan adalah datum (apa yang ada), et verum (apa yang diketahui), convertuntur (konvertibel satu terhadap lainnya).
Semua pengetahuan adalah hasil konstruksi-konstruksi dari tindakan atau kegiatan seseorang. Pengetahuan ilmiah berevolusi berubah dari waktu ke waktu. Pemikiran ilmiah adalah sementara, tidak statsis, dan merupakan proses. Pemikiran ilmiah adalah proses konstruksi dari reorganisasi secara terus menerus. Pengetahuan bukanlah sesuatu yang ada diluar, tetapi ada dalam diri seseorang yang membentuknya. Setiap pengetahuan mengandaikan suatu interaksi dengan pengalaman. Tanpa interaksi dengan objek, sesorang tidak dapat mengontruksi pengetahuan.
Berdasarkan pembentukannya atau pengontruksiannya, Piaget mengategorisasi pengetahuan menjadi 3 yaitu :
a)        Pengetahuan fisis
Pengetahuan yang dibentuk dari abstraksi langsung terhadap obyek yang dipelajari.
b)        Pengetahuan matematis-logis
Pengetahuan yang dibentuk dari abstraksi berdasarkan koordinasi, relasi, maupun penggunaan objek.
c)        Pengetahuan sosial
Pengetahuan yang dibentuk melalui interaksi seseorang dengan orang lain.
Menurut Paul Suparno, konstruksi pengetahuan Piaget bersifar personal. Asumsiasi dari Jean Piaget adalah dalam bahasa setiap individu terhadap egosentris. Dengan menggunakan bahasanya sendiri individu membentuk skema dan mengubah skema. Individu sendiri yang mengkontruksi pengetahuan ketika berinteraksi dengan pengalaman dan objek yang dihadapi.
Konstruksifisme sosial berasal darai Vygotsky. Asumsi Vygostky bahasa merupakan aspek sosial menurutnya pembicaraan egosentrik merupakan permulaan dari pembentukan ineer speech ( kemampuan bicara yang pokok ) yang akan digunakan sebagai alatt dalam berfkir.
Konstruktifisme menekankan pada belajar autentik, bukan arti fisial. Belajar autentik adalah proses interaksi seseorang dengan objek yang dipelajari secara nyata. Belajar bukan sekedar mempelajarai teks-teks ( tekstual ), terpenting ialah bagaimana menghubungkan teks itu dengan kondisi nyata atau dengan konstektual.
Pembelajaran berbasis konstruktivisme merupakan belajar artikulasi. Belajar artikulasi adalah proses mengartikulasikan ide, pikiran, dan solusi. Belajar tidak hanya mengkonstruksikan makna dan mengembangkan pikiran, namun juga memperdalam proses-proses pemaknaan tersebut melalui pengekspresian ide-ide.


BAB III
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN

Rencanan Pelaksanaan Pembelajaran

Nama Sekolah           : ……………………………
Kelas/Semester          : V / 2
Mata Pelajaran          : IPA
Alokasi Waktu           : 2 x 35 menit ( 1 pertemuan)

Standar Kompetensi :
7.        Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam
Kompetensi Dasar:
7.6 Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi            makhluk hidup dan lingkungan
Indikator:
1.        Menyebutkan beberapa peristiwa alam yang terjadi di Indonesia
2.        Menjelaskan dampak peristiwa alam bagi makhluk hidup lingkungan
3.        Menganalisis cara mencengah peristiwa alam yang disebabkan oleh manusia


Tujuan Pembelajaran:
1.        Menyebutkan beberapa peristiwa alam yang terjadi di Indonesia
2.        Menjelaskan dampak peristiwa alam bagi makhluk hidup lingkungan
3.        Menganalisis cara mencegah peristiwa alam yang disebabkan oleh manusia

Karakter siswa yang diharapkan:

1.        Disiplin ( Discipline )
2.        Tekun ( diligence )Tanggung jawab ( responsibility )
3.        Ketelitian ( carefulness)
4.        Kerja sama ( Cooperation )
5.        Toleransi ( Tolerance )
6.        Percaya diri ( Confidence )
7.        Keberanian ( Bravery )


Materi Ajar:
1.        Peristiwa alam yang terjadi di Indonesia
2.        Dampak peristiwa alam terhadap makhluk hidup dan lingkungan
3.        Cara mencegah bencana alam
                         
Metode dan Model Pembelajaran:
1.        Metode Pembelajaran:
a)        Ceramah
b)        Tanya jawab dan diskusi
c)        Demonstrasi
d)       Penugasan
2.        Model Pembelajaran:
          Model pembelajaran Picture and Picture
           
Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan pendahuluan  (15 menit)
Apersepsi :
1)        Peserta didik diberi instruksi untuk berdo’a terlebih dahulu.
2)        Guru mengucapkan salam
3)        Pendidik memeriksa kehadiran peserta didik.
4)        Pendidik melakukan pengkondisian kelas dengan memeriksa apakah kelas berada dalam keadaan bersih atau tidak.
5)        Guru menanyakan kembali materi yang telah diajarkan minggu lalu.
Orientasi :
1.        Guru mengajak peserta didik untuk menyanyikan lagu Tik Tik Bunyi Hujan bersama-sama.
Motivasi :
1.         Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran yang akan dipelajari;
2.         Guru memotivasi peserta didik untuk serius dalam mengikuti pembelajaran.



2. Kegiatan Inti (45 menit)
Dalam kegiatan inti:
Eksplorasi
1)        Pendidik menyampaikan materi pembelajaran dengan memberikan informasi aktual tentang peristiwa alam di Indonesia
2)        Pendidik menjelaskan konsep peristiwa alam dengan menggunakan media gambar
Elaborasi
3)        Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok yang beranggotakan 6 orang siswa
4)        Setiap kelompok disediakan gambar-gambar tentang peristiwa alam
5)        Pendidik membacakan soal dan meminta peserta didik memperlihatkan jawaban dengan menggunakan media gambar .
6)        Kegiatan tersebut berulang sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
7)        Pendidik bersama peserta didik mengoreksi jawaban tersebut.
8)        Pendidik memberikan reward pada kelompok yang banyak menjawab pertanyaan dengan benar.
Konfirmasi
9)        Pendidik memberikan penguatan dan kesimpulan atas jawaban yang diberikan oleh siswa;
10)    Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya tentang materi.


3. Kegiatan Penutup (10 menit)
1)         Guru memberikan penguatan dan penyimpulan terhadap pembelajaran hari ini;
2)         Guru melakukan refleksi terhadap materi pelajaran;
3)         Guru memberikan PR bagi peserta didik;
4)         Guru menyampaikan pembelajaran yang akan datang.

Media dan Sumber Belajar
1. Sumber Belajar
a)        Lingkungan sekitar
b)        Buku paket IPA kelas IV semester 2
2. Media Pembelajaran
a)        Media gambar
b)        LKS

PENILAIAN
Teknik Penilaian: Pengamatan dan tes tertulis.
Bentuk Penilaian: Penilaian kognitif, proses dan sikap (dilampirkan)
Instrumen: Pilihan ganda (dilampirkan)




LAMPIRAN

1. Penilaian Proses dan Sikap
No. urut
Nama Siswa
Disiplin
Tanggung Jawab
Keaktifan
Keberanian
Skor




























Kriteria
Skor
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang baik
Buruk
5
4
3
2
1



DAFTAR PUSTAKA


Suprijono, Agus. 2013. Cooperatif Learning Teori dan AplikasiPAIKEM.: Pustaka Pelajar. Yogyakarta

Brata, Dhanu. PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (journal). (13 Maret 2015)

Rahayuningsih, Tri. PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS 5 SD (journal) (13 Maret 2015)

Wibowo, Rahmat. PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SD (journal) (13 Maret 2015)

MAKALAH DAN RPP MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

“PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA TEMA PERIS...