MAKALAH
Disusun guna memenuhi salah satu
tugas mata kuliah “Pengembangan Pembelajaran IPA di SD”
Dosen pengampu, ARFILIA WIJAYANTI, S. Pd., M.Pd.
Disusun Oleh:
RYAN HADI PURNOMO 13120137
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penyusunan makalah ini dapat
terselesaikan tepat waktu. Tidak lupa pula salam dan salawat penulis kirimkan Tuhan
Yesus ialah Tuhan
yang mengantar kita dari
sejarah kelam menuju sejarah yang berkesan.
Penyusunan
makalah yang berjudul PAKEM ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari dosen
pembimbing mata kuliah pengembangan IPA di SD
Penulis
menghaturkan banyak terima kasih kepada semua yang terlibat dalam penyusunan
makalah ini khususnya dosen pembimbing mata kuliah pengembangan
IPA di SD. Penulis
menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu
kritik dan saran sangat diperlukan oleh penulis.
Semarang,11
Desember 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR………………………………………….......... 1
DAFTAR
ISI…………………………………………………............ 2
BAB I
PENDAHULUAN……………………................................... 3
A. Latar
belakang…………………………………………............ 3
B. Rumusan
masalah……………………………………............... 4
C. Tujuan
………………………………………………................ 4
D. Manfaat………………………………………………............... 5
BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………........ 6
A. Pengertian
PAKEM……………………………………….......... 6
B. Konsep
PAKEM…………………………………………........... 7
C. Alasan
Penerapan PAKEM…………………............................... 9
D. Ciri-Ciri
PAKEM…………………………………....................... 10
E. Prinsip
pembelajaran PAKEM…………….................................. 10
F. Proses
pembelajran PAKEM…………………………................ 10
G. Hal-Hal
yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran PAKEM… 11
H. Pelaksanaan
PAKEM……………………………………………. 14
BAB III
PENUTUP…………………………………………………..... 17
A. Kesimpulan………………………………………………………... 17
B. Saran…………………………………………………………….... 17
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………....... 18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakanng
PP No. 19 tahun
2005 Bab IV Pasal 19 ayat 1 menyatakan bahwa ”Proses pembelajaran pada satuan
pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpatisipasi aktif serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, keatifitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.” Hal
tersebut merupakan dasar bahwa guru perlu menyelenggarakan pembelajaan yang
aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan PAKEM merupakan pembelajaran yang
memungkinkan siswa melakukan kegiatan yang beragam untuk mengembangkan
ketrampilan, sikap dan pemahaman dengan mengutamakan belajar sambil bekerja,
guru menggunakan berbagai sumber belajar dan alat bantu termasuk pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar agar pembelajaran lebih menarik, menyenangkan
dan efektif.
PAKEM kepanjangan dari pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Aktif berarti dalam proses pembelajaran Kreatif berarti Efektif berarti tujuan pembelajaran dapat tercapai. Menyenangkan berarti suasana dalam KBM.
Pada dasarnya guru sudah banyak yang mengetahui hal tersebut, tetapi dalam penerapannya masih banyak kendala.Disinilah dibutuhkan kemauan dan motivasi yang kuat dari guru untuk menerapkan PAKEM di kelasnya.Walaupun terkesan merepotkan, guru harus berusaha semaksimal mungkin untuk mencoba menerapkan sebuah metode baru ini didalam kelas.Keterbatasan bukanlah halangan untuk membuat pembelajaran menjadi lebih baik dan optimal.
PAKEM kepanjangan dari pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Aktif berarti dalam proses pembelajaran Kreatif berarti Efektif berarti tujuan pembelajaran dapat tercapai. Menyenangkan berarti suasana dalam KBM.
Pada dasarnya guru sudah banyak yang mengetahui hal tersebut, tetapi dalam penerapannya masih banyak kendala.Disinilah dibutuhkan kemauan dan motivasi yang kuat dari guru untuk menerapkan PAKEM di kelasnya.Walaupun terkesan merepotkan, guru harus berusaha semaksimal mungkin untuk mencoba menerapkan sebuah metode baru ini didalam kelas.Keterbatasan bukanlah halangan untuk membuat pembelajaran menjadi lebih baik dan optimal.
Pembelajaran
Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM). Banyak guru mengetahui
pembahuruan pendidikan antara lain masalah pakem ini, Mereka berkunjung ke
sekolah yang telah mulai melaksanakan PAKEM. Yang paling menonjol di sekolah
yang dikunjungi adalah pengaturan meja dan kursi dalam bentuk kelompok.
Kemudian guru pulang ke sekolahnya dan menganggkap bahwa PAKEM hanya kerja
kelompok, dan semua tugas dikerjakan dalam kelompok sehingga tidak ada tugas
perorangan lagi! Mereka tidak mengerti bahwa inti PAKEM adalah bukan hanya
bentuk tempat duduk tetapi kegiatan yang dikerjakan anak harus menantang siswa
untuk mengembangkan berbagai kompetensi seperti berpikir kreatif, mengungkapkan
pikiran, dan memecahkan masalah secara mandiri.
B. Rumusan
masalah
1.
Apa yang di maksud dengan PAKEM?
2. Bagaimana
konsep PAKEM?
3. Apa yang
menjadi alasan untuk di terapkannya PAKEM?
4. Apa yang
menjadi ciri-ciri PAKEM?
5. Apa yang
menjadi prinsip PAKEM?
6. Bagaimana
proses bembelajaran PAKEM?
7. Apa yang
harus diperhatikan dalam melaksanakan PAKEM?
8. Bagaimana
pelaksanaan PAKEM di kelas?
C. Tujuan
Penulisan
1. untuk
mengetahui pengertian PAKEM
2. Untuk
mengetahui konsep PAKEM
3. Untuk
mengetahui alas an di terpkannya PAKEM
4. Untuk
mengetahui ciri-ciri PAKEM
5.Untuk
mengetahui prinsip dari PAKEM
6. Untuk
mengetahui proses pembelajaran PAKEM
7. Untuk
mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan PAKEM
8.Untuk
mengetahui bagaimana pelaksanaan PAKEM di kelas
D. Manfaat
Penulisan
Bagi penulis
maupun pembaca menjadi tahu bagaimana konsep PAKEM dan aplikasinya di dalam
kegiatan belajar mengajar, sehangga dapat menciptakan suasana yang efektif dan
menyenangkan agar dalam proses pembelajarannya lebih hidup, dan murid
pun tidak menjadi bosan dalam proses blajar mengajar, seorang guru
harus mengetahui perkembangan murid, serta memberi sesuatu yang dapat melatih
kreatifas.
A. Pengertian Pakem
PAKEM
adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.
Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan
suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan
mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari si
pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya
menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Sehingga, jika
pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif,
maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar.
Peran aktif
dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif, yang
mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain. Kreatif
juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga
memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.Menyenangkan adalah suasana
belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya
secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya tinggi.
Menurut
hasil penelitian, tingginya waktu curah terbukti meningkatkan hasil belajar.
Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak
efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses
pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran
yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak
efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa.
Secara garis besar, gambaran PAKEM adalah sebagai
berikut:
- Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
- Guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
- Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan ‘pojok baca’ Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok.
- Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
B. Konsep Pakem
PP No. 19
tahun 2005 Bab IV Pasal 19 ayat 1 menyatakan bahwa ”Proses pembelajaran pada
satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpatisipasi aktif serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, keatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.” Hal tersebut
merupakan dasar bahwa guru perlu menyelenggarakan pembelajaan yang aktif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM).
PAKEM
merupakan pembelajaran yang memungkinkan siswa melakukan kegiatan yang beragam
untuk mengembangkan ketrampilan, sikap dan pemahaman dengan mengutamakan
belajar sambil bekerja, guru menggunakan berbagai sumber belajar dan alat bantu
termasuk pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar agar pembelajaran lebih
menarik, menyenangkan dan efektif.
PAKEM kepanjangan dari pembelajaran aktif, kreatif,
efektif dan menyenangkan. Aktif berarti dalam proses pembelajaran Kreatif
berarti Efektif berarti tujuan pembelajaran dapat tercapai. Menyenangkan
berarti suasana dalam KBM. Pakem mempunyai empat ciri-ciri sebagtai berikut:
1. Aktif.
Ciri
aktif dalam PAKEM berarti dalam pembelajaran memungkinkan siswa berinteraksi
secara aktif dengan lingkungan, memanipulasi objek-objek yang ada di dalamnya
serta mengamati pengaruh dari manipulasi yang sudah dilakukan. Guru terlibat
secara aktif dalam merancang, melaksanakan maupun mengevaluasi proses
pembelajarannya. Guru diharapkan dapat menciptakan suasana yang mendukung
(kondusif) sehingga siswa aktif bertanya.
2. Kreatif
Kreatif
merupakan ciri ke-2 dari PAKEM yang artinya pembelajaran yang membangun
kreativitas siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan, bahan ajar serta sesama
siswa lainnya terutama dalam menyelesaikan tugas-tugas pembelajarannya.Gurupun
dituntut untuk kreatif dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran. Guru
diharapkan mampu menciptakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang beragam
sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.
3. Efektif
Ciri
ketiga pembelajaran PAKEM adalah efektif .Maksudnya pembelajaran yang aktif,
kreatif dan menyenangkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran, yang pada
akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Menyenangkan
Menyenangkan
merupakan ciri ke empat dari PAKEM dengan maksud pembelajaran dirancang untuk
menciptakan suasana yang menyenangkan.Menyenangkan berarti tidak membelenggu,
sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada pembelajaran, dengan
demikian waktu untuk mencurahkan perhatian (time of task) siswa menjadi
tinggi.Dengan demikian diharapkan siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya.
5. Menciptakan lingkungan tanpa stress (relaks),
lingkungan
yang aman untuk melakukan kesalahan, namum harapan untuk sukses tetap tinggi.
6. Menjamin bahwa bahan ajar itu relevan.
Anda
ingin belajar ketika Anda melihat manfaat dan pentingnya bahan ajar.Demikian
Rose dan Nicholl.
7. Menjamin bahwa belajar secara emosional
adalah
positif, yang pada umumnya hal itu terjadi ketika belajar dilakukan bersama
orang lain, ketika ada humor dan dorongan semangat,waktu rehat dan jeda teratur
serta dukungan antusias.
8. Melibatkan secara sadar semua indera dan
juga pikiran otak kiri dan otak kanan.
9. Menantang peserta didik untuk dapat
berpikir jauh ke depan dan mengekspresikan apa yang sedang dipelajari dengan sebanyak
mungkin kecerdasan yang relevan untuk memahami bahan ajar.
Dari
uraian singkat tentang Pembelajaran Aktif, Kreatif dan Menyenangkan (PAKEM),
dalam pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan harus diwujudkan di kelas
karena dasar hukumnya sudah jelas yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Permasalahannya adalah bagaimana
kreatifitas dan inovasi guru dalam menciptakan suasana kelas agar siswa
belajar, yang pada dasarnya belajar adalah memproduksi gagasan atau membangun
makna baru dari dari pengetahuan awal yang sudah dimiliki siswa. Siswa sebagai
subjek belajar tidak mengkonsumsi gagasan tetapi memproduksi gagasan dalam
proses pembelajaran yang difasilitasi oleh guru. Guru sebagai fasilitator
hendaknya dapat memfasilitasi terwujudnya pembelajaran yang aktif, kreatif,
efektif dan menyenangkan yang diantaranya dapat menggunakan model pembelajaran.
C.
Alasan penerapan PAKEM
PAKEM
diterapkan dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa pembelajaran model konvensional
dinilai menjemukan, kurang menarik bagi para peserta didik sehingga berakibat
kurang optimalnya penguasaan
materi bagi peserta didik.
materi bagi peserta didik.
D.
Ciri-ciri PAKEM
Ciri-ciri/karakteristik PAKEM adalah:
a. Pembelajarannya mengaktifkan peserta didik
b. Mendorong kreativitas peserta didik &guru
c. Pembelajarannya efektif
d. Pembelajarannya menyenangkan utamanya bagi peserta didik
Ciri-ciri/karakteristik PAKEM adalah:
a. Pembelajarannya mengaktifkan peserta didik
b. Mendorong kreativitas peserta didik &guru
c. Pembelajarannya efektif
d. Pembelajarannya menyenangkan utamanya bagi peserta didik
E.
Prinsip pakem PAKEM
Prinsip PAKEM antara lain:
1. Mengalami: peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun emosional
2. Komunikasi: kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya komunikasi antara guru dan peserta diidik
3. Interaksi: kegiatan pembelajarannyaa memungkinkan terjadinya interaksi multi arah
4. Refkesi: kegiatan pembelajarannya memungkinkan peserta didik memikirkan kembali apa yang telah dilakukan
Prinsip PAKEM antara lain:
1. Mengalami: peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun emosional
2. Komunikasi: kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya komunikasi antara guru dan peserta diidik
3. Interaksi: kegiatan pembelajarannyaa memungkinkan terjadinya interaksi multi arah
4. Refkesi: kegiatan pembelajarannya memungkinkan peserta didik memikirkan kembali apa yang telah dilakukan
F.
Jenis dan proses pembelajran PAKEM
1.
Penilaian
yang sesuai dengan pembelajaran model Pakem adalah penilaian otentik yang
merupakan proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan
pencapaian pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik melalui berbagai
teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara tepat
bahwa tujuan pembelajaran telah benar-benar dikuasai dan dicapai.
2.
Tujuan
Penilaian otentik itu sendiri adalah untuk: (a) Menilai Kemampuan Individual
melalui tugas tertentu; (b) Menentukan kebutuhan pembelajaran; (c) Membantu dan
mendorong siswa; (d) Membantu dan mendorong guru untuk mengajar yang lebih
baik; (e) Menentukan strategi pembelajaran; (f) Akuntabilitas lembaga; dan (g)
Meningkatkan kualitas pendidikan.
3.
Bentuk
penilaian tes dapat dilakukan secara lisan, tertulis, dan perbuatan. Sementara
itu, bentuk penilaian non tes dilakukan dengan menggunakan skala sikap, cek
lis, kuesioner, studi kasus, dan portofolio.
4.
Dalam
pembelajaran, dengan pendekatan Pakem rangkaian penilaian ini seyogiayanya
dilakukan oleh seorang guru. Hal ini disebabkan setiap jenis atau bentuk
penilaian tersebut memiliki beberapa kelemahan selain keunggulan.
G. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
melaksanakan Pakem
1. Memahami sifat yang dimiliki anak
Pada
dasarnya anak memiliki sifat: rasa ingin tahu dan berimajinasi. Anak desa, anak
kota, anak orang kaya, anak orang miskin, anak Indonesia, atau anak bukan
Indonesia – selama mereka normal – terlahir memiliki kedua sifat itu. Kedua
sifat tersebut merupakan modal dasar bagi berkembangnya sikap/berpikir kritis
dan kreatif.
Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu lahan yang
harus kita olah sehingga subur bagi berkembangnya kedua sifat, anugerah Tuhan,
tersebut.Suasana pembelajaran dimana guru memuji anak karena hasil karyanya,
guru mengajukan pertanyaan yang menantang, dan guru yang mendorong anak untuk
melakukan percobaan, misalnya, merupakan pembelajaran yang subur seperti yang
dimaksud.
2. Mengenal anak secara perorangan
Para
siswa berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan memiliki kemampuan
yang berbeda. Dalam PAKEM (Pembelajaran Aktif, Menyenangkan, dan Efektif)
perbedaan individual perlu diperhatikan dan harus tercermin dalam kegiatan
pembelajaran.Semua anak dalam kelas tidak selalu mengerjakan kegiatan yang
sama, melainkan berbeda sesuai dengan kecepatan belajarnya. Anak-anak yang
memiliki kemampuan lebih dapat dimanfaatkan untuk membantu temannya yang lemah
(tutor sebaya).Dengan mengenal kemampuan anak, kita dapat membantunya bila
mendapat kesulitan sehingga belajar anak tersebut menjadi optimal.
3. Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian
belajar
Sebagai
makhluk sosial, anak sejak kecil secara alami bermain berpasangan atau
berkelompok dalam bermain.Perilaku ini dapat dimanfaatkan dalam
pengorganisasian belajar.Dalam melakukan tugas atau membahas sesuatu, anak
dapat bekerja berpasangan atau dalam kelompok.
Berdasarkan pengalaman, anak akan menyelesaikan tugas
dengan baik bila mereka duduk berkelompok. Duduk seperti ini memudahkan mereka
untuk berinteraksi dan bertukar pikiran.Namun demikian, anak perlu juga
menyelesaikan tugas secara perorangan agar bakat individunya berkembang.
4. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif,
dan kemampuan memecahkan masalah
Pada
dasarnya hidup ini adalah memecahkan masalah.Hal ini memerlukan kemampuan
berpikir kritis dan kreatif.Kritis untuk menganalisis masalah; dan kreatif
untuk melahirkan alternatif pemecahan masalah. Kedua jenis berpikir tersebut,
kritis dan kreatif, berasal dari rasa ingin tahu dan imajinasi yang keduanya
ada pada diri anak sejak lahir.Oleh karena itu, tugas guru adalah
mengembangkannya, antara lain dengan sering-sering memberikan tugas atau
mengajukan pertanyaan yang terbuka serta memberoi kebebasan kepada siswanya
untuk kreatif..
5. Mengembangkan ruang kelas sebagai
lingkungan belajar yang menarik
Ruang
kelas yang menarik merupakan hal yang sangat disarankan dalam PAKEM.Hasil
pekerjaan siswa sebaiknya dipajangkan untuk memenuhi ruang kelas seperti
itu.Selain itu, hasil pekerjaan yang dipajangkan diharapkan memotivasi siswa
untuk bekerja lebih baik dan menimbulkan inspirasi bagi siswa lain.Yang
dipajangkan dapat berupa hasil kerja perorangan, berpasangan, atau
kelompok.Pajangan dapat berupa gambar, peta, diagram, model, benda asli, puisi,
karangan, dan sebagainya.Ruang kelas yang penuh dengan pajangan hasil pekerjaan
siswa, dan ditata dengan baik, dapat membantu guru dalam PEMBELAJARAN karena
dapat dijadikan rujukan ketika membahas suatu masalah.
6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
Lingkungan
(fisik, sosial, atau budaya) merupakan sumber yang sangat kaya untuk bahan
belajar anak.Lingkungan dapat berperan sebagai media belajar, tetapi juga
sebagai objek kajian (sumber belajar).Penggunaan lingkungan sebagai sumber
belajar sering membuat anak merasa senang dalam belajar.Belajar dengan
menggunakan lingkungan tidak selalu harus keluar kelas.Bahan dari lingkungan
dapat dibawa ke ruang kelas untuk menghemat biaya dan waktu.Pemanfaatan
lingkungan dapat men-gembangkan sejumlah keterampilan seperti mengamati (dengan
seluruh indera), mencatat, merumuskan pertanyaan, berhipotesis,
mengklasifikasi, membuat tulisan, dan membuat gambar/diagram.
7. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan
kegiatan belajar
Mutu
hasil belajar akan meningkat bila terjadi interaksi dalam belajar. Pemberian
umpan balik dari guru kepada siswa merupakan salah satu bentuk interaksi antara
guru dan siswa. Umpan balik hendaknya lebih mengungkap kekuatan daripada
kelemahan siswa.Selain itu, cara memberikan umpan balik pun harus secara
santun. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih percaya diri dalam menghadapi
tugas-tugas belajar selanjutnya. Guru harus konsisten memeriksa hasil pekerjaan
siswa dan memberikan komentar dan catatan. Catatan guru berkaitan dengan
pekerjaan siswa lebih bermakna bagi pengembangan diri siswa daripada hanya
sekedar angka.
8. Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental
Banyak
guru yang sudah merasa puas bila menyaksikan para siswa kelihatan sibuk bekerja
dan bergerak.Apalagi jika bangku dan meja diatur berkelompok serta siswa duduk
saling berhadapan.Keadaan tersebut bukanlah ciri yang sebenarnya dari PAKEM.
Aktif mental lebih diinginkan daripada aktif
fisik.Sering bertanya, mempertanyakan gagasan orang lain, dan mengungkapkan
gagasan merupakan tanda-tanda aktif mental. Syarat berkembangnya aktif mental
adalah tumbuhnya perasaan tidak takut: takut ditertawakan, takut disepelekan,
atau takut dimarahi jika salah. Oleh karena itu, guru hendaknya menghilangkan
penyebab rasa takut tersebut, baik yang datang dari guru itu sendiri maupun
dari temannya.Berkembangnya rasa takut sangat bertentangan dengan ‘PAKEM
menyenangkan.’
H. Pelaksanaan PAKEM
Gambaran
PAKEM diperlihatkan dengan berbagai kegiatan yang terjadi selama Pembelajaran.
Pada saat yang sama, gambaran tersebut menunjukkan kemampuan yang perlu
dikuasai guru untuk menciptakan keadaan tersebut. Berikut tabel beberapa contoh
kegiatan pembelajaran dan kemampuan guru.
Kemampuan Guru
|
Pembelajaran
|
Guru menggunakan
alat bantu dan sumber belajar yang beragam.
|
Sesuai mata pelajaran, guru
menggunakan, misal:
Alat yang tersedia atau yang dibuat sendiri Gambar Studi kasus Narasumber Lingkungan
LCD
Dll
|
Guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan.
|
Siswa:
Melakukan percobaan, pengamatan, atau wawancara Mengumpulkan data/jawaban dan mengolahnya sendiri Menarik kesimpulan Memecahkan masalah, mencari rumus sendiri Menulis laporan/hasil karya lain dengan kata-kata sendiri |
Guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasannya sendiri secara lisan
atau tulisan.
|
Melalui:
Diskusi Lebih banyak pertanyaan terbuka Hasil karya yang merupakan pemikiran anak sendiri |
Guru menyesuaikan
bahan dan kegiatan belajar dengan kemampuan siswa.
|
Siswa dikelompokkan sesuai
dengan kemampuan (untuk kegiatan tertentu)
Bahan pelajaran disesuaikan dengan kemampuan kelompok tersebut. Tugas perbaikan atau pengayaan diberikan |
Guru mengaitkan
PEMBELAJARAN dengan pengalaman siswa sehari-hari.
|
Siswa menceritakan atau
memanfaatkan pengalamannya sendiri.
Siswa menerapkan hal yang dipelajari dalam kegiatan sehari-hari |
Menilai
PEMBELAJARAN dan kemajuan belajar siswa secara terus menerus.
|
Guru memantau kerja siswa
Guru memberikan umpan balik |
=============
I.
Tujuan penilaian pembelajaran model PAKEM
1. Menilai kemampuan individual melalui tugas tertentu
1. Menilai kemampuan individual melalui tugas tertentu
2.
Menentukan kebutuhan pembelajaran
3. Membantu dan mendorong siswa
4. Membantu dan mendorong guru untuk mengajar yang lebih baik
5. Menentukan strategi pembelajaran
6. Akuntabilitas lembaga
7. Meningkatkan kualitas pendidikan
3. Membantu dan mendorong siswa
4. Membantu dan mendorong guru untuk mengajar yang lebih baik
5. Menentukan strategi pembelajaran
6. Akuntabilitas lembaga
7. Meningkatkan kualitas pendidikan
J.
Merancang dan melaksakanpenilaian pembelajaran model PAKEM
1. Merancang penilaian dilakukan bersamaan dengan merancang pembelajaran tersebut. Penilaian disesuaikan dengan pendekatan dan metode yang dilaksanakan dalam pembelajaran.
2. Dalam pembelajaran dengan pendekatan model Pakem, penilaian dirancang sebagaimana dengan penilaian otentik. Artinya, selama pembelajaran itu berlangsung, guru selain sebagai fasilitator juga melakukan penilaian dengan berbagai alat yang sesuai dengan kegiatan yang dilakukan oleh siswa.
1. Merancang penilaian dilakukan bersamaan dengan merancang pembelajaran tersebut. Penilaian disesuaikan dengan pendekatan dan metode yang dilaksanakan dalam pembelajaran.
2. Dalam pembelajaran dengan pendekatan model Pakem, penilaian dirancang sebagaimana dengan penilaian otentik. Artinya, selama pembelajaran itu berlangsung, guru selain sebagai fasilitator juga melakukan penilaian dengan berbagai alat yang sesuai dengan kegiatan yang dilakukan oleh siswa.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
PAKEM
merupakan sebuah metode baru dalam melaksanakan pembelajaran khususnya di kelas
yang dapat membuat siswa menjadi lebih aktif dan kreatif.Konsep ini
dikembangkan atas prinsip student centered in instruction.Jadi, peserta didik
diharapkan mampu aktif, kreatif, dan mampu menyerap materi pelajaran dengan
baik dengan kondisipembelajaran yang menyenangkan.
Jadi
seorang guru harus juga kreatif dan inovasi dalam menciptakan suasana kelas
agar siswa belajar, yang pada dasarnya belajar adalah memproduksi gagasan atau
membangun makna baru dari dari pengetahuan awal yang sudah dimiliki siswa. Siswa
sebagai subjek belajar tidak mengkonsumsi gagasan tetapi memproduksi gagasan
dalam proses pembelajaran yang difasilitasi oleh guru. Guru sebagai fasilitator
hendaknya dapat memfasilitasi terwujudnya pembelajaran yang aktif, kreatif,
efektif dan menyenangkan yang diantaranya dapat menggunakan model pembelajaran
B. Saran
Sebagai
seorang guru Pada
dasarnya guru sudah banayak yang mengetahui tentang konsep PAKEM, tetapi dalam
penerapannya masih banyak kendala. Disinilah dibutuhkan kemauan dan motivasi
yang kuat dari guru untuk menerapkan PAKEM didalam proses pembelajaran. Karena
metode pembelajaran PAKEM ini akan menyelamatkan peserta didik dari
pembelajaranyang membosankan Bagi pemerintah Sebaiknya pemerintah banyak
melakukan pelatihan dan seminar tentang metode pakem ini kepada guru-guru di
eluruh Indonesia. Serta memenuhi sarana dan pasarana sekolah-sekolah yang ada
di daerah.
DAFTAR PUSTAKA
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/22/konsep-pakem/
www.Edu-articles.com-Situs Pendidikan Indonesia>> PAKEM (1)-Edu-artcles.com- Situs Pendidikan Indonesia
No comments:
Post a Comment